gedung agung 10:29 PM



Jogja, 8 November 2008
Ini adalah suasana di depan gedung agung Jogja (istana negara saat Jogja jadi ibukota RI dulu). Walaupun hari Minggu, tapi suasana tak seramai biasanya, soalnya pas kami sampai di sana cuaca agak mendung. Aku sering banget datang ke tempat ini, selain tempatnya adem, salah satu taman kota yang ada di Jogja ini juga menjanjikan tempat yang nyaman untuk sekedar duduk2 menikmati keindahan kota Jogja. Kendaraan yang lalu lalang relative tidak menimbulkan kebisingan dan polusi yang mengganggu, andong yang banyak melintas di kawasan ini menambah nuansa yang “Jogja banget”..

Baru kali ini aku duduk-duduk di depan gedung agung pas siang, biasanya malam.. siang hari pun masih asyik kok. Tapi saat malam hari,tempat ini banyak menawarkan kenyamanan. Tempat duduk yang berada di sepanjang jalan ini (masih dalam kawasan Jalan Malioboro) ramai diisi orang2 yang ingin menikmati suasana malam di sini. Ada yang pacaran, ngobrol santai, curhat, diskusi yang agak berat juga ada. Semua orang yang berada di tempat ini tidak pernah terganggu dengan aktivitas yang dilakukan “tetangga” yang duduk di sebelahnya, atau merasa bising dengan obrolan orang yang ada di sebelah kita. Disini kita bebas menikmati kenyamanan dunia kita.. kepenatan satu hari setelah bekerja, atau penat dengan tugas2 kuliah bisa hilang hanya sekedar duduk2 di area inih. Apalagi patah hati baru putus cinta, dijamin lupa deh kalo udah duduk2 di tempat ini (tapi pulangnya inget lagi.hihi..)

Saat malam hari di sini banyak pengamen. Eit, jangan samakan pengamen2 di sini dengan pengamen2 di pinggir jalan pada umumnya. Kebanyakan pengamen di sini itu tidak Cuma satu atau dua orang dengan gitar dan menyanyi, ada beberapa orang (biasanya lebih dari tiga orang) dengan alat musik yang berbeda dan tidak hanya gitar saja. Ada biola, flutes, atau tamtam dan lagu2 yang mereka bawakan juga terdengar lebih indah dengan instrument seindah biola.. mereka pun kebanyakan dari kalangan mahasiswa atau sekumpulan musisi yang sedang berkarya (kuanggap begitu, cause their music is for soul, not for sale). Dengan tersenyum atau ikut bernyanyi dengan lagu yang mereka bawakan saja sudah cukup membuat mereka senang, apalagi menyisihkan sebagian rizki kita. Wah..mereka pasti tambah senang dan mulai mengubah pikiran mereka bahwa kita ternyata bukan mahasiswa kere yang cuman nongkrong gratis ga bawa uang.hee

Tapi siang atau malam, tempat ini selalu membuat aku nyaman, banyak kenangan bersama teman2ku terukir di tempat ini. Kepenatan kami dengan semua hal yang memusingkan, canda tawa, tingkah2 gila, saksi dari mimpi2 kami. Ah, seandainya tempat ini bisa merekam semua hal yang sudah kita lalui, pasti kita selalu merasa hebat dengan semua yang sudah kita perjuangkan. I miss u all, friends..

Tapi, untungnya semua hal itu tidak terjadi. Wah, seandainya semua terekam..mau ditaro dimana mukaku. Apa kata dunia kalo aku pernah menangis tersedu-sedu di tempat ini gara2 putus cinta, tus makan sate banyak banget gara2 hal itu (sumpah sangat memalukan aku sanggup menghabiskan 20 tusuk!!), tapi pasti aku bisa tersenyum juga saat rekaman makan kacang rebus bersamanya bisa kulihat lagi, saat kijang merah bertuliskan “administrative UI” jadi saksi bahwa aku, bedul dan wahyu adalah 3 orang yang lebih memilih gedung agung daripada terdampar di purawisata, saat aku dan nani sepakat bahwa emil (bule Rusia pacar Nani) adalah orang tercakep abad ini sekaligus orang terbr*ng**k di abad ini pula (dua kesimpulan di dua waktu yang berbeda), saat aku, mbak desi n mas ussup sukses membuat seseorang lari terbirit-birit (kita menakutkan x ya..), atau saat2 aku bisa memuji, mengagumi, atau bahkan memaki seseorang dengan sekehendak hatiku..uuhh..aku sangat suka tempat ini..so, buat temen2 yang belum pernah ke sini, luangkanlah waktu untuk ke sini, Cuma bayar parkir ajah ko, di kertas sih dipasang tarif motor Rp.2.000 n mobil Rp. 5.000, tapi selama ini pas aku nek motor aku Cuma ngasih Rp. 1.000 kok n pas nebeng mobil temen juga Cuma Rp.2500..

0 comments: